GURU DAN MURID PUNYA ZAMAN BERBEDA


     

    Zaman guru berbeda dengan zaman muridnya. Di era globalisasi ini bukan tidak mungkin seorang murid punya kelebihan di sisi tehnologi informasi dibandingkan dengan gurunya. Namun guru punya kekuatan, pemahaman, dan kematangan dibanding murid dalam melihat sesuatu.

    Orang India, Cina, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan seorang imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan dihormati bahkan lebih dari orang tua mereka.


    Jadi peran guru adalah seorang pendidik profesional dengan perangkat tingkah yang berkedudukan dalam bermasyarakat. Paul Suparno (Abidin dkk,2015:6) berpendapat bahwa “peran guru itu ada dua yaitu, Mendidik dan Mengajar”. Mendidik artinya mendorong dan membimbing siswa agar maju menuju kedewasaan secara utuh. Oleh karena itu peran guru bukan hanya sebagai sosok yang mengajarkan ilmu kepada murid tapi harus menjadi figur pendidik untuk membangun karakter murid dalam kehidupan sehari hari. Sedangkan arti dari murid adalah biasanya seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebaai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana.

    Di era sekarang ini terkadang ketekunan dan kesungguhan guru dalam mendidik secara ikhlas ternyata belum cukup. Terbukti ketika ada seorang guru mengeluhkan bahwa dirinya sudah berusaha mendidik anak didiknya dengan nilai-nilai kebaikan dan kedisiplinan ternyata di luar sekolah muridnya masih terlibat dengan pergaulan bebas, seperti minum-minuman keras, tawuran, merokok. 

    Canggihnya tehnologi, seperti TV, HP, Internet memberikan kontribusi yang tidak bisa dibendung pada saat ini. Namun sebagai seorang guru teruslah mendidik ! lakukan dengan penuh keikhlasan . Seperti petani yang terus menananm tanpa pernah takut hama. Jika seoran guru mendidik dengan baik, pasti akan memetik buahnya kelak. Bahwa anak didik kita yang akhirnya ada yang kena hama (pergaulan bebas), yakinlah bahwa merka bukan bibit unggul atau menolak pada saat sirami dengan obat anti hama (nasehat) 

(Sumber : Master Training Menebar Energi Positif "Yusron Aminullaoh")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GURU BERKARAKTER

GURU SEBAGAI PENDAKWAH