GURU SEBAGAI PENDAKWAH

 Seorang guru sebagai pendidik dalam konteks yang lebih luas juga layak disebut pendakwah. Sebagai seorang pendakwah,  guru harus mempunyai prinsip dasar etika dakwah pendidikan. Adapun prinsip dasar tersebut dapat kita contoh dari para nabi. Apakah yang dapat kita jadikan cerminan dari akhlak luhur tsb.?


    Lemah Lembut dan Santun : Nabi musa As dan Nabi Harun As adalah simbol kelembutan melawan kesombongan Firaun. Meskipun menghadapi keangkuhan dan kekejaman Firaun, tetapi tetap diperintahkan Allah untuk mengingatkan dengan kelembutan


    Menempatkan Diri sebagai Sahabat : Nabi Muhammad saw adalah mahaguru bagi sahabatnya. Tapi Nabi tidak pernah minta dipanggil sebagai guru, dan beliau tidak pernah memanggil orang yang diajarinya dengan murid. Beliau memilih kata : Sahabat. Dengan menganggap mereka sebagai rekan yang setara dan tidak menggurui, Nabi menciptakan kondisi kejiwaan yang kondusif bagi para muridnya untuk belajar.

    Tidak Membalas Caci Maki : Nabi Muhammad saw sering mendapatkan caci maki dari orang-orang yang memusuhinya. Namun Rasulullah tidak pernah membalas dengan mencaci maki mereka,

    Menyimak Perkataan Lawan Bicara : Pendidikan dan dakwah pada hakikatnya merupakan interaksi dua belah pihak, Maka seorang pendidik dan penyeru yang bijaksana hendaknya memperhatikan hal yang mendasar ini, sehingga dapat menyimak perkataan dan argumen lawan bicara.

    Memudahkan. Tidak menyulitkan: Nabi Muhammad saw. Selalu menyampaikan materi dakwah dengan baik, sehingga tidak membebani orang yang mendengarkan. Bahkan para sahabat selalu rindu dan begitu ingin mendengar kata-kata Nabi yang mereka cintai. " Permudahlah jangan persulit. Gembirakanlah, jangan membuat manusia lari." (Hr Al Bukhari)

    Bertahap dalam Mengajarkan Kebaikan dan Mencegah Keburukan : Nabi Muhamad saw. selalu mengawali seruannya dari hal yang mudah. Ketika umat mulai terbiasa barulah beliau memberitahukan perintah-perintah selanjutnya.

    Memanggil dengan sapaan yang baik : Nabi Muhammad saw. memanggil anak-anak dengan namanya atau dengan sapaan yang baik. Misalnya, "Wahai anakku (ya bunayya)..."

    Tidak mempermalukan murid : Saat Nabi Saw. mengetahui ada orang berbuat salah atau jahat, beliau tidak langsung mempermalukan di depan umum, melainkan mengungkapkan pada para jamaahnya dengan cara seperti ini : "Apa yang terjadi pada orang yang melakukan hal seperti ini? dengan menunjuk kepada orang banyak sedangkan sebenarnya kepada orang yang dituju dengan maksud ada rasa menyesal sehingga memperbaiki kesalahannya.

    Tidak mencari-cari kesalahan murid : Seruan dakwah berarti mengajak orang lain, bukan mencari-cari kesalahan.

    Menyesuaikan Materi dengan daya tangkap murid : Suatu hari Nabi saw. mengajari Abdullah bin Abbas yang masih kecil dengan beberapa kalimat singkat, langsung dan mudah dipahami oleh anak tapi memiliki kandungan arti yang sangat besar. Beliau bersabda " Nak aku akan mengajarimu beberapa kalimat : Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah maka engkau akan menemukan-NYA dihadapanmu. Jika engkau meminta , mintalah kepada ALLAH, jika engkau memohon pertolongan bermohonlah kepada Allah. (HR At-Tirmidzi).

    Memakai Bahasa Tubuh yang Baik :Nabi Saw. memberi teladan dengan selalu menghadapi lawan bicaranya dengan berhadap-hadapan. Jika menoleh beliaupun menoleh dengan seluruh tubuhnya. Apabila menunjuk, beliau menunjuk dengan seluruh jarinya.



Komentar

  1. Tulisan bagus untuk guru. Terimakasih ilmunya Bu. Salam kenal dan salam sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimaksih Atas Koreksix Pak.. Salam kenal juga dari saya.

      Hapus
  2. Selalu rindu untuk Nabi. Terima kasih membahas beliau sbg the perfect teacher. Semoga bisa mempraktekkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali ibu... Semoga kita bisa mencontoh tauladan Rosulullah..

      Hapus
  3. Semoga kita bisa mencontoh suri teladan kita, nabi kita yang akan memberikan syafaat

    BalasHapus
  4. Amiin..memang syafaatnya itu yg selalu kita rindukan. Trimkasih Ibu Rita sdh memberi komentar d tulisan saya..🙏

    BalasHapus
  5. Tidak Membalas Caci Maki : Nabi Muhammad saw sering mendapatkan caci maki dari orang-orang yang memusuhinya. Namun Rasulullah tidak pernah membalas dengan mencaci maki mereka.

    Ini saya garisbawahi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesabaran ini memang sulit diterapkan bapak... Namun sebagai guru kita memang harus berusaha. Terimakasih telah berkunjung di blog saya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GURU BERKARAKTER

KEKHAWATIRAN GURU MODERN